ITB Gelar Bandung Sustainability Summit 2025 untuk Infrastruktur Hijau

Slot Deposit Dana — Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Pemerintah Kota Bandung dan Suvarna Sustainability baru saja menggelar Bandung Sustainability Summit (BSS) 2025. Forum tingkat nasional ini bertujuan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga komunitas, untuk memperkuat ekosistem pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.

Dari Kepatuhan Menuju Komitmen Nyata

Acara yang dibuka oleh Dekan FTSL ITB sekaligus Steering Committee BSS 2025, Nita Yuanita, ini mengusung tema ‘Dari Kepatuhan Menuju Komitmen: Sinergi Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Korporasi untuk Masa Depan Infrastruktur Berkelanjutan dalam Menjawab Tantangan Sustainability Global’. Dalam sambutannya, Nita menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata ITB dalam mendukung transformasi nasional menuju ekonomi hijau dan pembangunan yang berketahanan.

“Krisis iklim dan tekanan global menuntut kita untuk bertransformasi, tidak lagi sekadar mematuhi aturan (compliance), tetapi benar-benar berkomitmen (commitment),” ujar Nita. “Melalui BSS 2025, kami ingin menghadirkan ruang dialog dan aksi nyata agar prinsip keberlanjutan menjadi bagian integral dari kebijakan, inovasi, dan tata kelola infrastruktur di Indonesia.”

Peran Strategis Akademisi dan Kolaborasi Pentahelix

Nita juga menjelaskan peran strategis FTSL ITB dalam memperkuat riset dan inovasi di bidang-bidang krusial seperti penyediaan air bersih, sanitasi, transportasi cerdas, pengelolaan lingkungan, dan pengembangan energi terbarukan. Semua upaya ini secara langsung mendukung agenda nasional untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Lebih dari sekadar diskusi, BSS 2025 dirancang sebagai wadah kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan media. “Kolaborasi ini penting untuk mempercepat implementasi kebijakan yang berbasis sains dan teknologi dalam menjawab tantangan keberlanjutan,” tegas Nita.

Contoh Aksi Nyata di Tingkat Lokal

Semangat untuk berinovasi dan beradaptasi demi keberlanjutan juga tercermin dalam aksi nyata di tingkat lokal. Sebuah contoh inspiratif datang dari kawasan Arcamanik, Kota Bandung, di mana lahan parkir sebuah gedung perkantoran, Jodirexa Building, telah disulap menjadi petak pertanian hidroponik. Inisiatif yang dikembangkan oleh Jodimarlo ini bahkan berkembang dengan menjual jus pakcoy hasil panennya, menunjukkan potensi ekonomi sirkular yang dapat diterapkan di perkotaan.

Keberhasilan forum seperti BSS 2025 dan inisiatif lokal semacam ini menjadi penanda bahwa perjalanan menuju infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan sinergi dari semua pihak, dimulai dari komitmen yang tulus melampaui sekadar pemenuhan regulasi.