EPICTOTO — Panitia penyelenggara Reuni Akbar 212 menyatakan komitmennya untuk terus menggelar acara tersebut setiap tahun. Humas panitia, Buya Husein, bahkan mengusulkan agar tanggal 2 Desember ditetapkan sebagai Hari Persaudaraan Nasional oleh pemerintah.
“Kalau reuni [212] insya Allah tiap tahun kita akan mengadakan,” tegas Husein kepada wartawan di lokasi acara, Selasa malam. “Kita berharap ke depannya pemerintah Indonesia, termasuk Gubernur DKI, akan menjadikan Reuni 212 ini sebagai Hari Persaudaraan umat warga negara Indonesia,” lanjutnya.
Usulan Berdasarkan Sejarah Aksi 212
Husein mengangkat sejarah Aksi 212 pada tahun 2016 sebagai dasar usulan tersebut. Ia mengklaim bahwa aksi pada waktu itu berhasil mengumpulkan massa dalam jumlah yang sangat besar di satu waktu dan tempat, sebuah pencapaian yang menurutnya layak diabadikan.
“Karena pada saat 2016, bahkan reuni yang kedua dan ketiga itu, massa yang hadir sampai belasan juta. Tidak ada satu waktu, satu tempat kumpul massa sampai belasan juta,” ujarnya. Oleh karena itu, peringatan tahunan Aksi 212 dinilai pantas untuk dinaikkan statusnya menjadi hari nasional yang memperingati semangat persaudaraan.
Target Peserta dan Harapan Panitia
Meski tidak menyebutkan angka pasti jumlah peserta yang hadir tahun ini, Husein menyatakan bahwa panitia menargetkan kehadiran sebanyak-banyaknya. “Kita berharap peserta yang datang sebanyak-banyaknya. Karena semakin banyak peserta yang hadir, insya Allah semakin banyak harapan doa kita diterima dan dikabulkan Allah,” ucapnya.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan tujuan acara yang lebih menekankan pada aspek spiritual dan sosial, di samping fungsi peringatan historis. Dengan deklarasi akan rutin diselenggarakan setiap tahun, Reuni Akbar 212 semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu agenda rutin massa yang signifikan di ibu kota.